Senin, 06 September 2010

untitled



Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
(Kahlil Gibran)

Sebenarnya aku sendiri tidak pernah mengerti isi dari salah satu tulisan di atas. Kesederhanaan dalam mencintai seseorang itu terwujud dalam bentuk seperti apa dalam kehidupan nyata? Apakah bersifat back stage saja sudah cukup? Atau justru harus ekspolsive?
Untuk saat inipun aku masih belum mengetahui jawabannya, akan tetapi satu hal yang pasti. Aku benar-benar mencintainya walaupun mungkin aku belum bisa jadi seperti yang dia inginkan.
Ajari aku untuk tetap bisa menjaganya, cinta…
Ajari aku untuk menjadi indah dalam hatinya…